kesempatan itu ada dan nyata

Traveling ke suatu tempat dengan menggunakan pesawat merupakan hal yang sangat lazim terjadi pada jaman sekarang ini. Jumlah maskapai yang begitu banyak, harga tiket yang bersaing serta kemudahan akses informasi untuk mendapatkan info promo lewat internet membuat moda transportasi ini menjadi pilihan utama saat ini. Tapi beberapa saat yang lalu? traveling menggunakan pesawat merupakan barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir kalangan saja. Bahkan gue sendiri pun cenderung skeptis akan hal ini. Masa sih bisa traveling ke berbagai tempat dengan murah?

Pilihan untuk traveling dengan moda transportasi angkutan udara pun cukup beragam saat ini. Maskapai yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi maskapai full service dan low cost carrier. Untuk traveler berkategori berkecukupan tentu lebih memilih maskapai full service yang menawarkan kenyamanan dan bebas repot. Sebagai traveler yang menganut paham ‘gembelisme’ tentu gue memilih maskapai dengan pelayanan terbaik dan MURAH! Bersyukur gue berada di tengah komunitas yang memiliki hobi dan passion yang sama yaitu traveling, hingga pada suatu saat salah seorang teman akhirnya menawarkan untuk menggunakan maskapai ini. Gue yang notabene adalah seorang newbie traveler kala itu tentu belum paham akan konsep low cost carrier yang ditawarkan salah satu maskapai. Awalnya gue sempat ragu untuk mencoba maskapai ini karena khawatir akan hidden cost yang biasanya sengaja disembunyikan supaya terlihat murah.

Screen capture of my first ticket
Screen capture of my first ticket

Yap! Pilihan gue jatuh kepada AirAsia. Hasil screen capture diatas bukan hasil dari manipulasi aplikasi editing fotografi, tapi itu nyata! Hasil berburu semalaman suntuk, hanya untuk membuktikan pernyataan salah satu teman yang merekomendasikan bahwa Airasia itu memang murah. Alhasil dari berburu free seats malam itu adalah tiket one way PKU-BDO hanya Rp 21.500 saja! (bahkan makan siang gue ketika di Pekanbaru waktu itu saja tidak semurah harga tiket yang gue dapat kala itu). Elo hanya membayar apa yang elo perlukan. Sesederhana itulah konsep low cost carrier yang AirAsia tawarkan kepada para penumpangnya sehingga harga tiket pun bisa di tekan serendah mungkin sehingga terjangkau bagi calon traveler.

Semenjak saat itu, paradigma gue terhadap angkutan udara mulai berubah. Ternyata, untuk bisa naik pesawat itu bukan hanya milik kalangan yang berkocek tebal saja. Traveler dengan budget rendah seperti gue pun bisa, persis seperti slogan yang selalu mereka dengungkan ‘now everyone can fly’. Dan semenjak saat itu pula, keinginan terpendam untuk berkeliling Indonesia, Asean bahkan Asia, menjadi hal yang sangat mungkin untuk gue lakukan. Ini seperti elo mendapatkan petunjuk dari langit bahwa elo harus menjalani mimpi elo untuk terus berkeliling dan AirAsia jadi bagian untuk mewujudkan mimpi-mimpi elo. sounds crazy huh?! 🙂

Hanya dalam satu malam dan satu kesempatan yaitu ketika AirAsia membuka promo free seats yang pertama kali gue alami kala itu, pikiran gue dibuka dan seakan hidup gue berubah. AirAsia menyediakan kesempatan untuk elo semua yang ingin bepergian jauh dalam waktu cepat namun tetap nyaman dan yang paling penting adalah murah, dan ini adalah kesempatan yang setiap orang harus manfaatkan. Semenjak saat itu juga, entah berapa jauh gue melangkah ke berbagai tempat baru, suasana baru, orang-orang baru, bahasa baru dan yang paling penting adalah pengalaman baru. Karena seperti pepatah bijak selalu berkata bahwa pengalaman adalah sesuatu hal yang tidak bisa diukur dengan uang.

“AirAsia mengubah hidupmu? my answer is: absolutely yes!”

perjalanan panjang dimulai

“Big!!! AirAsia lagi promo! ke hongkong yuk!”. Sejenak gue tertegun, termenung, agak ngiler dikit. Kata ajakan dari seorang sohib yang emang udah lama ga ketemu dan spontanitas. Men! gue bakal berjalan lebih jauh, ketemu orang yang baru, ketemu lingkungan yang ga pernah gue kenal sebelumnya dan bahasa yang belum pernah gue denger sebelumnya. Waktu itu terjadi sekitar bulan November tahun 2012, gue melakukan rutinitas seperti biasa. Pekerjaan kantoran. Datar dan berulang setiap harinya. Mungkin, ajakan dari sohib gue ini adalah salah satu dari sekian hal yang bakal merubah jalan hidup gue ke depannya.

Oh, I’m sorry.. Please let me introduce myself and how I spent my daily life first. Traveling, bukan hal yang baru buat gue. Gue dilahirkan dalam keluarga yang hobi untuk berkeliling dan melihat kehidupan sekitar. Kedua orang tua gue adalah perantau dimana tempat gue tinggal sekarang. Meskipun dari kecil gue udah terbiasa traveling, tapi untuk urusan traveling secara mandiri gue sama sekali belum pernah ngelakuinnya. Inget! sendiri! Pengertian sendiri adalah seumur hidup gue, klo mau jalan ke suatu tempat pasti tergantung sama orang lain baik domestik maupun luar negeri. Pernah suatu ketika gue berkesempatan jalan keluar negeri, gue hanya bisa ngintilin temen gue dari belakang ketika traveling diluar negeri. Ini semua ga terlepas dari sifat gue yang ga mau keluar dari zona nyaman gue, terlalu bergantung pada orang lain, ga mau repot dan segudang hal negatif lain yang gue rasa setiap orang miliki. Untungnya gue memiliki orang-orang yang memberi pengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah. Teman adalah salah satu elemen penting untuk mengajak kita keluar dari zona nyaman kita. Ajakan teman untuk traveling lebih jauh ke tempat yang sama sekali belum pernah kami jamah sebelumnya sangat berarti untuk pengembangan karakter diri kita kelak.

“Yuk!” sahut gue waktu itu. Momen AirAsia free seats kala itu tentu harus gue manfaatkan sebaik mungkin. Gue bersama beberapa teman yang gue sebut sebelumnya, membentuk sebuah grup kecil (belakangan ini kami menamakan diri kami the walker traveler, sounds cool huh?! hahaha) untuk menyusun segala keperluan selama perjalanan. Kami berkomitmen untuk tidak saling bergantung satu sama lain. Masing-masing dari kami, diberikan tugas spesifik untuk mempersiapkan perjalanan yang akan kami tempuh kelak. Bagaimana kami harus menyiapkan perjalanan yang berkesan, seru dan yang paling penting adalah MURAH! Menyusun sebuah rencana perjalanan MURAH dengan tim yang awam masalah traveling tentu menjadi masalah tersendiri. Elemen penting dalam menyusun perjalanan secara murah keluar negeri yang paling utama adalah transportasi (baca: pesawat). Kami (baca: satu tim 4 orang) mem-breakdown tugas yang masing-masing harus lakukan. Pembagian tugas dalam suatu kelompok traveler sangat penting untuk mencegah tindakan selfish dari masing-masing anggotanya. Untuk sekumpulan yang belum pernah traveling secara berkelompok tentu akan cenderung menunjukan egonya. Pada kelompok ini, gue yang mengemban tugas sebagai ticket hunter yang harus rela begadang berjam-jam berburu jatah free seats yang tersedia.

Oke, kembali ke topik 😛 banyak hal yang sekejap berubah hanya karena sebuah momen berburu promo (dalam hal ini ya gara-gara Airasia). Pada awalnya kami hanyalah sekelompok pemuda tak berdosa lugu yang terbiasa traveling antar kota antar provinsi lalu beranjak menjadi traveler antar pulau bahkan antar negara. Ini semua bukan masalah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, tapi ini adalah bagaimana menjadi dewasa dalam arti sesungguhnya! cailaah… Sadar atau tidak ketika kami traveling khususnya dalam kelompok kecil, kami belajar tentang arti kerjasama, belajar menahan ego, belajar mengerti karakter satu sama lain dan menikmati ‘dunia luar’ secara bersama-sama.

 

 

 photo P1070075small_zps781bcc8a.jpg
Dalam perjalanan menuju Air Terjun Nyarai, Pariaman, Sumatera Barat

“Travel is the only thing you buy that makes you richer.”