Hijaunya ‘Surga’ di Pariaman

Begitu banyak ‘surga’ tersembunyi di Indonesia ini. Membentang luas mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia. Betapa bersyukurnya seorang Indonesia atas karunia dari Tuhan berupa alam yang membentang indah. Gunung, hutan, sungai, pantai, bawah laut, bahkan ombak yang terbentuk dari pertemuan sungai pun ada di negeri nan indah ini.

Pada suatu tempat di tengah rimbunnya hutan provinsi Sumatera Barat, ada sebuah tempat yang belum banyak diketahui oleh para traveler. Tempat ini kabarnya menjanjikan pemandangan yang akan membuat orang berdecak kagum. Perjalanan saya mulai dari sebuah tempat bernama lubuk alung, sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Padang Pariaman provinsi Sumatera Barat. Berkendara sekitar 3 jam dari kota Padang, letak tempat ini tidak begitu mudah dijangkau. Jika anda membawa kendaraan, kendaraan anda harus diparkir di meeting point yang telah ditentukan oleh sang penunjuk jalan. Untuk menuju tempat ini, anda harus trekking selama 2 jam menembus rimbunnya hutan. Tips sebelum memulai trekking, baiknya anda membawa minum untuk selama bekal dijalan, karena anda tak akan menjumpai penjual makanan selama dijalan. Selain itu, gunakan pakaian yang nyaman dan sepatu untu keamanan selama perjalanan.

Sebelum memulai perjalanan, anda diharuskan untuk mendaftar pada pos yang telah ditentukan. Selain itu, anda diharuskan membayar sejumlah iuran dan menyewa seorang pemandu untuk memandu anda selama di perjalanan. Mengingat medan yang akan ditempuh cukup menantang, ada baiknya tidak membawa barang berlebih selama di perjalanan. Pemandu akan menuntun membelah hutan sekaligus menjadi teman perjalanan. Selama perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan berupa sungai yang jernih, batu-batu besar yang belum terjamah manusia bahkan anda akan menemukan sebuah makam yang diyakini adalah makam pejuang jaman kemerdekaan.

Perjalanan selama 2 jam yang melelahkan akhirnya berakhir ketika anda diharuskan untuk meniti sebuah batang kayu besar yang tergeletak di tengah sungai. Tidak ada prasarana yang memadai yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk menuju tempat ini. Jembatan untuk menuju tempat ini hanyalah sebuah batang kayu besar yang tergeletak membelah sungai ini. Anda harus berhati-hati untuk meniti kayu ini karena letaknya membelah sungai yang kadang tergenang air sehingga agak licin, lalu dilanjutkan untuk memanjat sebuah batu besar yang terletak persis di tengah sungai.

meniti batang kayu menuju "nyarai"
meniti batang kayu menuju “nyarai”

Lalu, silahkan nikmatilah kebesaran Tuhan yang disediakan untuk kita. Tebing yang berbentuk seakan mengelilingi kita, lalu air terjun jatuh ditengahnya membentuk sebuah kolam berisi air jernih berwarna kehijauan membuat setiap orang tak akan tahan untuk segera memasukinya. Tempat ini masih alami dan belum tercemar oleh tangan manusia. Salah satu faktor penyebabnya adalah letak tempat ini yang berada di tengah hutan dan dekat dengan sumber air menjadi alasan mengapa air di tempat ini begitu jernih dan berwarna kehijauan. Selain itu, kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga alam karena salah satu mata pencarian mereka juga menyumbang andil terciptanya lingkungan yang masih terjaga.

 photo Photo15-02-14122056_zps78f9de6e.jpg
Panorama air terjun nyarai, pariaman, Sumatera Barat

Dari sekian banyak surga berupa kekayaan alam yang ada di Indonesia, inilah air terjun nyarai dari Sumatera Barat.

 

β€œThe real voyage of discovery consists not in seeking new landscapes, but in having new eyes.” – Marcel Proust

perjalanan panjang dimulai

“Big!!! AirAsia lagi promo! ke hongkong yuk!”. Sejenak gue tertegun, termenung, agak ngiler dikit. Kata ajakan dari seorang sohib yang emang udah lama ga ketemu dan spontanitas. Men! gue bakal berjalan lebih jauh, ketemu orang yang baru, ketemu lingkungan yang ga pernah gue kenal sebelumnya dan bahasa yang belum pernah gue denger sebelumnya. Waktu itu terjadi sekitar bulan November tahun 2012, gue melakukan rutinitas seperti biasa. Pekerjaan kantoran. Datar dan berulang setiap harinya. Mungkin, ajakan dari sohib gue ini adalah salah satu dari sekian hal yang bakal merubah jalan hidup gue ke depannya.

Oh, I’m sorry.. Please let me introduce myself and how I spent my daily life first. Traveling, bukan hal yang baru buat gue. Gue dilahirkan dalam keluarga yang hobi untuk berkeliling dan melihat kehidupan sekitar. Kedua orang tua gue adalah perantau dimana tempat gue tinggal sekarang. Meskipun dari kecil gue udah terbiasa traveling, tapi untuk urusan traveling secara mandiri gue sama sekali belum pernah ngelakuinnya. Inget! sendiri! Pengertian sendiri adalah seumur hidup gue, klo mau jalan ke suatu tempat pasti tergantung sama orang lain baik domestik maupun luar negeri. Pernah suatu ketika gue berkesempatan jalan keluar negeri, gue hanya bisa ngintilin temen gue dari belakang ketika traveling diluar negeri. Ini semua ga terlepas dari sifat gue yang ga mau keluar dari zona nyaman gue, terlalu bergantung pada orang lain, ga mau repot dan segudang hal negatif lain yang gue rasa setiap orang miliki. Untungnya gue memiliki orang-orang yang memberi pengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah. Teman adalah salah satu elemen penting untuk mengajak kita keluar dari zona nyaman kita. Ajakan teman untuk traveling lebih jauh ke tempat yang sama sekali belum pernah kami jamah sebelumnya sangat berarti untuk pengembangan karakter diri kita kelak.

“Yuk!” sahut gue waktu itu. Momen AirAsia free seats kala itu tentu harus gue manfaatkan sebaik mungkin. Gue bersama beberapa teman yang gue sebut sebelumnya, membentuk sebuah grup kecil (belakangan ini kami menamakan diri kami the walker traveler, sounds cool huh?! hahaha) untuk menyusun segala keperluan selama perjalanan. Kami berkomitmen untuk tidak saling bergantung satu sama lain. Masing-masing dari kami, diberikan tugas spesifik untuk mempersiapkan perjalanan yang akan kami tempuh kelak. Bagaimana kami harus menyiapkan perjalanan yang berkesan, seru dan yang paling penting adalah MURAH! Menyusun sebuah rencana perjalanan MURAH dengan tim yang awam masalah traveling tentu menjadi masalah tersendiri. Elemen penting dalam menyusun perjalanan secara murah keluar negeri yang paling utama adalah transportasi (baca: pesawat). Kami (baca: satu tim 4 orang) mem-breakdown tugas yang masing-masing harus lakukan. Pembagian tugas dalam suatu kelompok traveler sangat penting untuk mencegah tindakan selfish dari masing-masing anggotanya. Untuk sekumpulan yang belum pernah traveling secara berkelompok tentu akan cenderung menunjukan egonya. Pada kelompok ini, gue yang mengemban tugas sebagai ticket hunter yang harus rela begadang berjam-jam berburu jatah free seats yang tersedia.

Oke, kembali ke topik πŸ˜› banyak hal yang sekejap berubah hanya karena sebuah momen berburu promo (dalam hal ini ya gara-gara Airasia). Pada awalnya kami hanyalah sekelompok pemuda tak berdosa lugu yang terbiasa traveling antar kota antar provinsi lalu beranjak menjadi traveler antar pulau bahkan antar negara. Ini semua bukan masalah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, tapi ini adalah bagaimana menjadi dewasa dalam arti sesungguhnya! cailaah… Sadar atau tidak ketika kami traveling khususnya dalam kelompok kecil, kami belajar tentang arti kerjasama, belajar menahan ego, belajar mengerti karakter satu sama lain dan menikmati ‘dunia luar’ secara bersama-sama.

 

 

 photo P1070075small_zps781bcc8a.jpg
Dalam perjalanan menuju Air Terjun Nyarai, Pariaman, Sumatera Barat

“Travel is the only thing you buy that makes you richer.”